CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Wednesday, October 12, 2011

Kalau saja kita membacanya seperti Umar

Suatu ketika Umar ibnul Khattab menghunus pedangnya dan pergi untuk membunuh Rasulullah SAW. Salah seorang sahabat menjumpainya dan bertanya, “Ke mana engkau pergi, wahai Umar?”. Dia menjawab, “Aku ingin membunuh Muhammad”. Sahabat itu pun berkata, “Daripada membunuh Muhammad, pergilah ke saudara perempuanmu, sebab dia telah mengikuti agama Muhammad”.

Ini kerana kekhuatiran sahabat tersebut akan keselamatan Rasulullah SAW.

Umar pun segera berbalik dan pergi menuju rumah saudara perempuannya, Fatimah. Di sana, Al-Khabbab ibnul Arts sedang mengajarkan Al-Quran kepada Fatimah dan suaminya. Umar pun mengetuk pintu dengan keras. Al Khabbab sedikit mundur ke belakang, dan begitu pintu terbuka, tampaklah Umar di hadapan mereka yang segera berkata kepada Fatimah, “Saya dengar kamu telah mengikuti agama Muhammad”.

Fatimah menjawab, “Bagaimana jika ternyata kebenaran itu ada di selain agamamu?” Umar pun menamparnya dengan sangat keras sampai menyebabkan darahnya terkeluar dari mulut.

Umar pun kemudian menarik suami Fatimah dan membantingnya ke atas lantai lalu memukulinya. Di saat-saat ini, terjatuhlah sebuah lembaran tulisan dari tangan Fatimah. Umar berkata, “Berikan kepadaku lembaran ini!”.

Fatimah menyahut, “Kamu sedang najis. Pergilah untuk membasuh diri, kemudian barulah datang kemari untuk membacanya”.

Umar menuruti kata-kata Fatimah, dan ketika menreima lembaran tersebut, dia membaca ayat-ayat berikut:

“Thaha. Kami tidak menurunkan Al-Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada ALLAH), yaitu diturunkan dari ALLAH yang mnciptakan bumi dan langit yang tinggi. (Yaitu) Yang Maha Pemurah, yang bersemayam di atas ‘Arasy. Kepunyaan-Nya lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang diantara keduanya dan semua yang di bawah tanah. Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahsia yang telah tersembunyi. Dialah ALLAH, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainakn Dia. Dia mempunyai Al-Asmaul Husna (nama-nama yang baik)”.
~ Thaha :1-8 ~

Keadaan pun seketika berubah, dan Umar akhirnya menyatakan untuk masuk Islam. Perhatikanlah, bagaimana Al-quran mempengaruhi seorang yang masih kafir…!

Alangkah nistanya kalian, wahai umat Islam. Apakah gerangan yang menimpa kalian? Tidakkah kalian membaca Al-Quran seperti halnya Umar? Dia mamapu merasakan kata-kata dalam firman ALLAH SWT ini padahal belum memasuki Islam.

Alhamdulillah, kita memang sudah berada dalam agama Islam dan biasa membaca Al-Quran. Namun nampaknya, ada sekian banyak faktor yang menghalangi kita dari merasakan kenikmatan firman ALLAH SWT ini.


It's Me,

0 comments:

Post a Comment

Gimme ur Slice...

Powered by Blogger.

Search This Blog